Sebelum ini saya sempat lama tugas di desk kriminal. Awalnya saya pikir desk ini bakal identik dengan bunuh membunuh. Tidak sepenuhnya salah sih, hanya saja sepanjang pengalaman saya meliput, ternyata korban pembunuhan lebih banyak jatuh di tangan jalanan, bukan manusia.
Berbagai bentuk kesadisan jalanan telah saya lihat dan abadikan. Pengalaman ini jelas bukan untuk dibanggakan. Melihat otak dari balik tempurung kepala yang pecah, atau isi perut yang berceceran membuat saya kini mengurangi kecepatan dalam berkendara. Cabin suka cerewet kalau harus beriringan di jalan bersama saya. Dia bilang, saya kalau bawa motor seperti keong. Tapi inilah alasan kenapa saya kini percaya pada pepatah ‘biar lambat asal selamat’:
(Foto lainnya under-editing. Kurang etis kalau dilihat tanpa bimbingan orangtua)